Sempat Tutup Semua Toko, Produsen Sepatu dan Tas Perempuan Ini Kembali Jualan Offline

Pandemi mengubah model bisnis hampir semua industri, dari offline beralih menjadi online. Hal ini pula yang terjadi pada Redwine Shoes, produsen sepatu dan tas perempuan yang dikenal Indonesia sejak tahun 2009 Salah satu pendiri Red Wine Shoes & Bag, Theofila mengungkapkan keputusan untuk kembali berjualan offline diambil karena beberapa pertimbangan.

Ia menyebut para customers sempat sedih saat Red Wine Shoes & Bag menutup semua toko offline dan beralih ke online. Langkah itu kata dia dilakukan karena pergantian lifestyle dan pola belanja masyarakat "Hampir sama seperti yang lain, kami juga beralih ke online. Ketika itulah kami mulai berpikir keras dan mencari cara menyesuaikan harga jual dari offline, ke harga online yang kompetitif," kata Theofila.

"Kami lalu memutar otak untuk tetap dapat memproduksi produk dengan kualitas tinggi, tetapi dengan harga yang kompetitif. Kami juga terus mengembangkan berbagai ide dan cara untuk memproduksi model model yang sangat hits dan diinginkan dikalangan masyarakat, dengan kualitas tinggi yang mungkin sulit mereka temukan dengan harga yang terjangkau," katanya. Sempat Tutup Semua Toko, Produsen Sepatu dan Tas Perempuan Ini Kembali Jualan Offline Nagita Slavina Adopsi Bayi Perempuan, Lily Disebut Bakal Jadi Pewaris Tas dan Sepatu Mahal

Kemnaker Ingatkan Pabrik Sepatu Bata Tutup Tetap Harus Berikan Semua Hak Karyawan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Ini Sejarah Sepatu Bata yang Eksis Sejak Zaman Belanda Bayi Lily Disebut Akan Jadi Pewaris Tas dan Sepatu Mewah Nagita Slavina karena Hal Ini

Pabrik Sepatu Bata Tutup: Diputuskan Direksi Sejak April dan Ini Sikap Pemerintah, Nasib Karyawan? Cara Gampang Bandingkan Harga Termurah di Toko Offline dan Online Modal Kamera HP Pakai Google Lens Bayi Lily Disebut Bakal jadi Pewaris Tas dan Sepatu Mahal Koleksi Nagita Slavina

Ternyata, respons konsumen sangat positif. Mereka kemudian bisa melalui pandemi dan tetap menjual produk Red Wine Shoes & Bags dengan kualitas tinggi seperti ketika masih offline, dengan harga yang tetap terjangkau. Theofila mendirikan Red Wine Shoes & Bag pada 2009 bersama suaminya, Paulus.

Ketika pertama kali membuka usaha pada 2009, dia sudah menyadari bahwa dalam market fashion di Indonesia ada banyak sekali baju baju bagus. Namun untuk sepatu bermodel bagus serta kualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, sangat jarang bisa ditemukan. Dari situlah ia memutuskan membuat brand sepatu nya sendiri dengan nama ‘Red Wine’.

Tujuannya adalah membuat produk produk sepatu dengan kualitas yang tinggi untuk masyarakat Indonesia. Kesuksesan Redwine Shoes dalam market online juga dipengaruhi oleh faktor mengikuti zaman dan tren. Di tahun 2024 ini Redwine Shoes akan membuka kembali store di ITC Cempakamas, namun dilakukan dengan menggabungkan dua konsep: belanja dengan harga online, tetapi dengan pengalaman berbelanja offline.

"Konsep tokonya lebih simple dengan display minimalistic, namun kami berfokus kepada memperbanyak promo dan model model baru yang sekarang dapat dicoba langsung oleh customer di toko offline kami," katanya. “Intinya kami ingin konsumen bisa melihat langsung sepatu Red Wine Shoes & Bag yang dipajang di toko, dan mendapat sensasi belanja yang tidak bisa mereka dapatkan online, dengan harga yang sangat kompetitif!” jelas Theofila. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *