Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang selama Lebaran 2024 ini mencapai Rp 157,3 triliun. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menjelaskan, angka tersebut didapat setelah dihitung dengan jumlah potensi pemudik tahun ini yang mencapai 193,6 juta orang. Dengan jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, jika jumlah per keluarga dirata ratakan 4 orang, maka jumlah pemudik setara dengan 48,4 juta keluarga.
Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata rata Rp 3.250.000, maka perputaran uang selama periode libur Lebaran 2024 tahun ini diperkirakan mencapai Rp 157,3 triliun. "Jumlah tersebut masih berpotensi naik karena kita mengalikan angka minimal atau moderat," kata Sarman dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (29/3/2024). Perputaran uang tersebut menyebar ke berbagai sektor usaha seperti ritel, fesyen, makanan dan minuman, dan BBM.
Kemudian, transportasi darat (bus rental kereta api mobil probadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), dan transportasi udara (pesawat). Kadin: Perputaran Uang Selama Lebaran Rp 157,3 Triliun Libur Lebaran 2024, Ibnu Sina Prediksi Perputaran Uang di Banjarmasin Rp4 hingga Rp 5 Triliun
Setahun, Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp 327 Triliun Dahsyat! 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun Perputaran Uang Judi Online Rp327 Triliun, Indonesia Darurat Judol
Jumlah Pemudik Tahun Ini Lebih Tinggi, Perputaran Uang Saat Lebaran Diperkirakan Capai Rp 140 T Perputaran Uang di Judi Online Tembus Rp 347 Triliun, Korbannya Ibu Rumah Tangga Hingga Tukang Bakso Indonesia Darurat Judi Online, Perputaran Uang Tahun 2023 Capai Rp327 Triliun
Selain itu, sektor pariwisata seperti hotel, motel, villa, restoran, cafe, mini market, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, souvenir, batik, kain khas daerah, dan aneka produk unggulan lainnya. Sarman mengatakan, perputaran uang ini akan menyebar di seluruh pelosok Tanah Air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik. Yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk.
Sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua. "Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga," ujar Sarman. Menurut dia, perputaran uang selama libur Lebaran 2024 sangat signifikan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I 2024.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dinilai akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 bertahan di angka lima persen. Sarman mengatakan, perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di masing masing daerah tujuan mudik. Pendapatan daerah itu berasal dari pajak hotel, restoran, café, dan retribusi masuk destinasi wisata selama musim libur Idul Fitri ini.
Pemerintah Daerah (Pemda) pun diharapkan dapat membantu kelancaran arus mudik. "Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan, kelancaran lalu lintas khususnya pasar tumpah yang sering sekali memakan jalan lintasan agar selama libur lebaran dapat ditertibkan," kata Sarman. Selain itu, Pemda juga diharapkan dapat memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga secara jor joran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.
"Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman, harga makanan khas daerah atau oleh oleh, diharapkan tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen," ujar Sarman. Pelaku usaha di daerah tujuan mudik disebut harus bisa menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan, sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan.